Saturday, December 12, 2015

Manfaat Bawang Putih untuk kesehatan

manfaat bawang putih untuk kesehatan

Bawang putih telah lama menjadi bagian kehidupan masyarakat di berbagai peradaban dunia. Namun belum diketahui secara pasti sejak kapan tanaman ini mulai dimanfaatkan dan dibudidayakan. Awal pemanfaatan bawang putih diperkirakan berasal dari Asia Tengah. Hal ini didasarkan temuan sebuah catatan medis yang berusia sekitar 5000 tahun yang lalu (3000 SM). Dari Asia Tengah kemudian menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Bawang putih memiliki beberapa nama lokal, yaitu, dason putih (Minangkabau), bawang bodas (Sunda), bawang (Jawa Tengah), bhabang poote (Madura), kasuna (Bali), lasuna mawura (Minahasa), bawa badudo (Ternate), dan bawa fiufer (Irian Jaya).

Bawang putih (Allium sativum L.) adalah herba semusim berumpun yang mempunyai ketinggian sekitar 60 cm. Tanaman ini banyak ditanam di ladang-ladang di daerah pegunungan yang cukup mendapat sinar matahari. Bawang putih merupakan tanaman herba parenial yang membentuk umbi lapis. Tanaman ini tumbuh secara berumpun dan berdiri tegak sampai setinggi 30-75 cm. Bawang putih membentuk umbi lapis berwarna putih. Sebuah umbi terdiri dari 8–20 siung (anak bawang). Antara siung satu dengan yang lainnya dipisahkan oleh kulit tipis dan liat, serta membentuk satu kesatuan yang kuat dan rapat.

Kandungan Bawang Putih


Bawang putih memiliki setidaknya 33 komponen sulfur, beberapa enzim, 17 asam amino dan banyak mineral, contohnya selenium. Bawang putih memiliki komponen sulfur yang lebih tinggi dibandingkan dengan spesies Allium lainnya. Komponen sulfur inilah yang memberikan bau khas dan berbagai efek obat dari bawang putih.

Manfaat Bawang Putih untuk Kesehatan


Bangsa Yunani, dan Romawi Kuno sangat memuji dan menggunakan bawan putih. Hippocrates menyarankan penggunaannya untuk mengobati sembelit dan diuretik. Aristoteles menyarankan untuk mengobati rabies. Sedangkan bangsa Mesir Kuno, dalam Codex Ebers (1550 SM), mengenal bawang putih sebagai bahan ramuan untuk mempertahankan stamina tubuh para pekerja (membangun pyramid) dan olahragawan. Selama awal Perang Dunia I, dokter bedah tentara Inggris menggunakan bawang putih sebagai bakterisida. Teks kuno Charaka-Samhita dari India menyebutkan khasiat bawang putih untuk serangan jantung dan arthritis.

Penelitian farmakologi tentang bawang putih telah banyak dilakukan, tidak hanya secara in vivo (dengan hewan percobaan) tetapi juga in vitro (dalam tabung kultur). Hal ini ditempuh untuk membuktikan khasiat dan aktivitas biologi dari senyawa aktif bawang putih, sekaligus dosis dan kemungkinan efek sampingnya. Berbagai penelitian yang telah dikembangkan untuk mengeksplorasi aktivitas biologi umbi bawang putih yang terkait dengan farmakologi, antara lain sebagai antidiabetes, anti-hipertensi, anti-kolesterol, antiatherosklerosis, anti-oksidan, anti-agregasi sel platelet, pemacu fibrinolisis, anti-virus, antimikrobia, dan anti-kanker.

Manfaat Bawang Putih untuk Mengobati Diabetes


Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit fisiologis berupa perubahan homeostasis glukosa yang menyebabkan kadar glukosa plasma darah di atas normal. Kondisi ini sering disebut hiperglikemik Efek hipoglikemik umbi bawang putih telah dibuktikan secara in vivo, sedangkan secara in vitro belum dilakukan. Penelitian awal mengenai efek hipoglikemik bawang putih dilakukan oleh Mathew dan Augusti (1973), dengan melakukan isolasi allisin (3) dari ekstrak umbi bawang putih dan memberikannya pada tikus diabetes. diketahui allisin (3) mampu menurunkan kadar glukosa darah 60% lebih efektif daripada tolbutamid (obat sintetis untuk penderita diabetes). Pada perkembangan berikutnya, semua penelitian yang mengkaji efek hipoglikemik umbi bawang putih menunjukkan hasil posiitif.

Manfaat Bawang Putih untuk Mengobati Darah Tinggi /Hipertensi


Hipertensi merupakan salah satu bentuk penyakit kardiovaskuler. Penyakit ini dicirikan tekanan darah penderita yang mengalami kenaikan di atas normal. Tekanan normal untuk manusia adalah sistolik di bawah 140 mm Hg dan diastolik 90 mm Hg. Gaya hidup dan pola makan merupakan faktor utama yang berperan sebagai pemicu hipertensi. Penelitian awal tentang efek hipotensif (penuruan tekanan darah) dari ekstrak umbi bawang putih dilakukan oleh Foushee et al. (1982). Perlakuan diberikan dengan dosis 0,1; 0,25; dan 0,5 ml/kg BB secara oral. Efek hipotensif ekstrak mulai muncul 1 jam setelah perlakuan dan menghilang 24 jam kemudian. Dosis 0,5 ml/kg BB merupakan dosis perlakuan yang memiliki aktivitas hipotensif paling tinggi. Efek samping pada sukarelawan setelah perlakuan tidak ditemukan. Penelitian juga menunjukkan bahwa pemanfaatan umbi bawang putih dalam bumbu masakan dapat menekan peluang terkena hipertensi. Rata-rata konsumsi umbi bawang putih 134 gram per bulan dianjurkan untuk mencegah hipertensi.

Manfaat Bawang Putih Sebagai Anti Oksidan


Oksidasi DNA, protein, dan lemak oleh oksigen reaktif (reactive oxygen species/ ROS) merupakan faktor utama kasus penuaan dini, penyakit kardiovaskuler, kanker, neurodegenerasi dan inflamasi. Untuk mencegah proses oksidasi, maka digunakan senyawa anti-oksidan. Aktivitas senyawa tersebut, biasanya disebut anti-oksidatif. Dari berbagai penelitian in vitro, ekstrak umbi bawang putih diketahui memilki aktivitas anti-oksidatif. Allisin (3) merupakan anti-oksidan utama dalam umbi bawang putih.

Manfaat Bawang Putih untuk Mengobati kolesterol


Penelitian yang menguji khasiat umbi bawang putih untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah telah dilakukan pada hewan percobaan dan manusia. Dari berbagai penelitian tersebut, diketahui pemberian ekstrak umbi bawang putih dengan kandungan 10 mg alliin (2) dan/atau 4000 μg allisin (3) dapat menurunkan kadar kolesterol total serum antara 10-12%; kolesterol LDL turun sekitar 15%; kolesterol HDL naik sekitar 10%; dan trigliserida turun 15%. Penelitian secara in vitro menggunakan hepatosit menunjukkan senyawa organosulfur bawang putih menghambat biosintesis kolesterol.

Manfaat Bawang Putih Sebagai Anti Bakteri / Mikroba


Umbi bawang putih berpotensi sebagai agen anti-mikrobia. Kemampuannya menghambat pertumbuhan mikrobia sangat luas, mencakup virus, bakteri, protozoa, dan jamur. Ajoene (14-15), yang terdapat dalam ekstrak maserasi bawang putih, mempunyai aktivitas anti-virus paling tinggi dibandingkan senyawa lain, seperti allisin (3), allil metil tiosulfinat, dan metil allil tiosulfinat. Ajoene (14-15) juga menghambat per-tumbuhan bakteri gram negatif dan positif, serta khamir.

Manfaat Bawang Putih untuk Mengobati Kanker dan Tumor


Kanker adalah sekumpulan sel yang pertumbuhannya tidak terkendali dan tidak terorganisasi. Di dalam tubuh, sel kanker membentuk suatu badan yang disebut tumor. Kanker dapat timbul karena terjadinya mutasi gen. Perubahan sel normal menjadi sel kanker disebut karsinogenesis, yang terdiri atas beberapa tahap, diawali dengan inisiasi kerusakan DNA sampai akhirnya penyebaran sel kanker ke berbagai jaringan. Bawang putih dapat mencegah terjadinya kangker lambung dan usus secara signifikan. Orang yang secara teratur mencerna bawang putih menunjukkan angka kejadian kangker saluran pencernakan yang lebih rendah. Bawang putih dapat menstimulasi sistem kekebalan tubuh. Senyawa kimia dalam umbi ini dapat mendorong aktivitas makrofage dan sel T, serta efektif dalam mengatasi infeksi virus pada saluran pernapasan atas dan melindungi membrane sel untuk mencegah rusaknya DNA. Secara umum, aktivitas anti-kanker umbi bawang putih terjadi melalui dua jalur dasar, yaitu: (i) apoptosis yang menyebabkan kematian sel dan (ii) anti-proliferasi yang menyebabkan terhambatnya pertumbuhan sel kanker.

0 comments

Post a Comment