Jati Belanda merupakan tanaman asli Amerika dan tumbuh menyebar ke daerah tropis termasuk di Pulau Jawa. Tanaman ini termasuk ke dalam golongan tumbuhan yang baik karena mempunyai banyak manfaat. Jati Belanda dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia sebagai bahan baku obat tradisional. Tanaman Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) merupakan salah satu jenis tanaman obat dari sepuluh tanaman unggulan Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan yang banyak dimanfaatkan di dunia farmasi.
Nama latin jati belanda adalah Guazuma ulmifolia var. Tomentosa atau G. Tomentosa. Dalam Bahasa Inggris disebut Bastard cedar, sedangkan namanya dalam bahasa perancis yaitu orme d’amerique. Tumbuhan ini termasuk ke dalam divisi spermatophyta, kelas dicotyldone, suku sterculiaceae dan marga guazuma.
Morfologi jati belanda
Jati belanda dapat tumbuh cepat dengan tinggi mencapai 0-22 m dan biasanya tumbuh di hutan. Morfologinya yaitu bunganya berwarna kuning berbintik merah. Daunnya berbentuk jantung dan berbulu pada bagian bawah dan akan siap dipanen ketika pohon sudah berumur 2-3 tahun. Buahnya sangat keras, beruas lima dan berwarna hitam serta memiliki banyak biji yang berwarna kuning kecoklatan, berlendir dan rasanya agak manis. Jati belanda akan berbuah setelah berumur kurang lebih 5-6 tahun.
Kandungan kimia jati belanda
Kandungan kimia dari jati belanda yaitu kulitnya mengandung minyak lemak, glukosa, asam damar, lendir dan zat yang rasanya pahit. kandungan umum dari tanaman jati belanda yaitu tanin dan musilago. Kandungan lainnya yaitu resin, flavonoid, karotenoid, asam fenolat, zat pahit, karbohidrat, kafein, terpen, juga senyawa lain seperti sterol, beta-sitosterol, friedelin-3-alfa-asetat, friedelin-3-beta-ol, alkoloida serta karbohidrat dan minyak lemak.
Manfaat daun jati belanda
Tanin yang banyak terkandung di bagian daun, mampu mengurangi penyerapan makanan dengan cara mengendapkan mukosa protein yang ada dalam permukaan usus. Kandungan lain yaitu musilago yang berbentuk lendir bersifat sebagai pelicin. Adanya musilago, absorbsi usus terhadap makanan dapat dikurangi. Hal ini alasan kuat pemanfaatan daun jati belanda sebagai obat susut perut dan pelangsing. Perkembangan selanjutnya, daun jati belanda juga banyak dimanfaatkan untuk mengatasi penyakit kolesterol.
Resep tradisional menggunakan jati belanda
Kegemukan/melangsingkan:
Daun jati belanda 7 helai, Daun tempuyung 7 helai, Serbuk majakan sedikit, Air 115 ml, Direbus atau diseduh, Diminum 1 kali sehari 100 ml; diulang selama 30 hari.
Perut kembung:
Buah jati belanda (serbuk)2 sendok the, Air mendidih 100 ml, Minyak adas (bila perlu)1 tetes, Diseduh, Diminum 2 kali sehari; pagi; sore; tiap kali diminum 100 ml; diulang selama 7 hari.
0 comments
Post a Comment