Thursday, November 26, 2015

Manfaat Pegagan bisa meningkatkan IQ

manfaat pegagan untuk nutrisi otan

Walaupun masyarakat Indonesia telah banyak menggunakan berbagai jenis tanaman untuk alternatif penyembuhan penyakit secara tradisional, tetapi masih sedikit sekali yang tahu manfaat dari tanaman pegagan. Hal ini terlihat karena di Indonesia, pegagan rata-rata digunakan hanya sebatas untuk lalapan atau bahkan hanya dibiarkan tumbuh menjalar menjadi tanaman liar saja, sementara di luar negeri sudah dimanfaatkan sebagai tanaman obat. Bagian dari tanaman pegagan yang dimanfaatkan sebagai obat adalah daun dan bagian yang berada di atas permukaan tanah. Pegagan dimanfaatkan sebagai obat tradisional baik dalam bentuk bahan segar, dikeringkan dalam bentuk teh, maupun yang sudah dalam bentuk ramuan (jamu) bahkan sudah ada yang mengambil ekstraknya untuk dibuat kapsul atau diolah menjadi krem, salep ataupun lotion.

Sebagai tanaman berkhasiat obat, pegagan telah dimanfaatkan oleh masyarakat di Asia Tenggara, India, dan China semenjak zaman prasejarah untuk berbagai macam penyakit. Sejak ribuan tahun lalu terutama oleh masyarakat India, Pakistan, Malaysia dan sebagian Eropa Timur, tanaman pegagan dipercaya bisa meningkatkan ketahanan tubuh (panjang umur), membersihkan darah, dan memperlancar air seni. Orang-orang Timur Jauh di Eropa bahkan menggunakannya untuk menyembuhkan lepra (penyakit menular kronik yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae) dan tuberkulosis (TBC). Dalam sistem pengobatan ayurvedic di India, pegagan dikenal sebagai herba untuk awet muda dan juga tanaman ini dibuat dalam bentuk sirup tanpa alkohol untuk pengobatan epilepsi. Sementara di Thailand, pegagan digunakan sebagai tonikum dan obat diare. Di Sri Lanka, tanaman ini banyak dimanfaatkan untuk meningkatkan pengeluaran air susu, sedangkan di Vietnam digunakan untuk mengatasi lemah badan karena usia lanjut (senility). Di Afrika, pegagan digunakan untuk menyembuhkan sifilis. Di Australia, pegagan telah dibuat obat dengan nama Gotu Kola yang bermanfaat sebagai anti pikun dan juga sebagai anti stress. Di Cina, pegagan dimanfaatkan untuk memperlancar sirkulasi darah, bahkan dianggap lebih berkhasiat dibandingkan dengan ginkgo biloba atau ginseng yang berasal dari Korea.

Berbagai penelitian ilmiah mengenai khasiat pegagan telah banyak dilakukan. Manfaat yang berhubungan dengan fungsi saraf dan otak telah dibuktikan lewat berbagai penelitian di luar negeri. Dari uji klinis di India, tanaman pegagan dapat meningkatkan IQ, kemampuan mental, serta menanggulangi lemah mental pada anak-anak. Sebanyak 30 orang pasien anak-anak yang menderita lemah mental menunjukkan kemajuan yang cukup berarti setelah diberi perlakuan dengan ramuan pegagan selama 12 minggu. Selain itu pegagan juga bermanfaat bagi anak-anak penderita attention deficit disorder (ADD) yang merupakan salah satu tanda adanya autisme pada anak. Hal ini karena adanya efek stimulasi pada bagian otak sehingga meningkatkan kemampuan seseorang untuk lebih konsentrasi dan fokus. Di samping itu juga mempunyai efek relaksasi pada sistem saraf yang overaktif.

Penelitian penting lainnya membuktikan, tanaman pegagan memberi efek positif terhadap daya rangsang saraf otak dan memperlancar transportasi darah pada pembuluh-pembuluh otak sehingga dapat meningkatkan kemampuan belajar dan memori seseorang. Pada orang dewasa dan tua penggunaan pegagan sangat baik untuk membantu memperkuat daya kerja otak, meningkatkan memori, dan menanggulangi kelelahan. Karena manfaatnya itu, tanaman ini juga dikenal sebagai "makanan otak".

Negerikita yang dikenalsebagai A Mega Biodiversity Country memiliki berjuta kekayaan jenis tanaman obat termasuk pegagan dengan segudang manfaatnya. Mengingat betapa potensialnya pegagan bagi alternative sumberobat kita dimasa depan, masihkah kita ingin melupakannya? Bahkanhal yang lebih menarik lagi bahwa sebagai tanaman pemacu stamina dan kecerdasanotak, pegagan lebih berkhasiat dibandingkan dengan Ginkgo Biloba atau ginseng yang berasal dari Korea. Padahal produk berbasis Ginkobiloba adalah produk impor yang jauh lebih mahal namun sudah membanjiri pasar kita. Jika kita sudah tahu, mengapa tidak kita gunakan pegagan sebagai gantinya Ginko Biloba?

0 comments

Post a Comment