Pegagan merupakan tanaman herbal tahunan yang tumbuh menjalar dan berbunga sepanjang tahun. Tanaman ini akan tumbuh subur jika ditanam ditanah dan lingkungannya sesuai, sehingga banyak dijadikan penutup tanah. Pegagan hijau sering dijumpai di daerah persawahan, di sela-sela rumput, di tanah yang agak lembab baik yang terbuka atau agak ternaungi, juga dapat ditemukan di dataran rendah sampai daerah dengan ketinggian 2500 m dpl.
Pegagan berasal dari daerah Asia tropik, tersebar di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, India, Republik Rakyat Tiongkok, Jepang dan Australia kemudian menyebar ke berbagai negara-negara lain. Nama yang biasa dikenal untuk tanaman ini selain pegagan adalah daun kaki kuda dan antanan. Selain itu di beberapa daerah di Indonesia pegagan juga dikenal dengan sebutan Peugaga (Aceh), jalukap (Banjar), daun kaki kuda (Melayu), ampagaga (batak), antanan, dulang sontak(sunda), gagan-gagan, rendeng, cowek-cowekan, pane gowang (jawa), piduh (bali), bebele (lombok), sandanan (irian) broken copper coin, semanggen (Indramayu,Cirebon), pagaga (Makassar), daun tungke (Bugis), Pigago (Minang) daun tapak kudo (solok).
Bagian tanaman pegagan yang berkhasiat obat adalah daun, akar dan batang. Tanaman pegagan biasanya dimanfaatkan sebagai obat tradisional yang diproses dalam bentuk bahan segar, kering maupun yang sudah dalam bentuk ramuan (jamu). Secara empiris pegagan mengandung senyawa asiatikosida yang banyak digunakan sebagai bahan simplisia obat.
Kandungan senyawa kimia pegagan
Pegagan yang simplisianya dikenal dengan sebutan Centella Herba memiliki kandungan senyawa triterpenoida yaitu Asiatic acid, Madaciatic acid, Asiaticoside, Madecassoside; dan senyawa-senyawa polyacetylene, kaempferol, quercetin, myoinositol, vellarine, asam amino, dan resins. Selain itu juga terkandung unidentified terpene acetate, camphor, cineole, campesterol, stigmasterol, sitosterol; BKarioneta, B-Kariofilen, B-Elemena, B-Farnesen, B-Sitosterol, thankuniside, isothankuniside, brahmoside, Asam Elaiodat brahmic acid, brahminoside, mesoinositol, centelloside, carotenoids, saponin, hydrocotyline, tannin, zat samak, serta garam mineral seperti kalium, natrium, magnesium, kalsium dan besi.Manfaat daun pegagan
Pegagan berasa manis, bersifat mendinginkan, memiliki fungsi membersihkan darah, melancarkan peredaran darah, peluruh kencing (diuretika), penurun panas (antipiretika), menghentikan pendarahan (haemostatika), meningkatkan syaraf memori, anti bakteri, tonik, antispasma, antiinflamasi, hipotensif, insektisida, antialergi dan stimulan. Saponin yang ada menghambat produksi jaringan bekas luka yang berlebihan (menghambat terjadinya keloid).Manfaat pegagan lainnya yaitu meningkatkan sirkulasi darah pada lengan dan kaki; mencegah varises dan salah urat; meningkatkan daya ingat, mental, dan stamina tubuh; serta menurunkan gejala stres dan depresi. Pegagan pada penelitian di RSU Dr. Soetomo Surabaya dapat dipakai untuk menurunkan tekanan darah, penurunan tidak drastis, jadi cocok untuk penderita usia lanjut.
Resep tradisional pengolahan pegagan
Infeksi batu saluran kencing/kencing keruh :
Rebus 30 gr daun segar dengan air beras bilasan.
Susah kencing :
Lumatkan 30 gr pegagan segar, tempel dipusar.
Pembengkakan hati :
Rebus 240-600 gr pegagan se-gar dan minum secara rutin.
Campak :
Rebus 60 -120 gr pegagan segar, minum secara rutin.
Bisul :
pegagan segar 30-60 gr, direbus, diminum, pegagan segar dilumatkan dan ditempel ke bisul.
Mata merah, bengkak :
pegagan, cuci bersih, lumatkan dan saring, airnya diteteskan ke mata 3-4 x sehari.
Batuk darah, muntah darah, mimisan :
Rebus 60-90 gr daun segar dan diminum.
Batuk kering :
segenggaman segar dilumatkan, peras dan ditambah air serta gula batu secukupnya lalu minum.
Darah Tinggi :
Daun 20 lb, direbus dengan 3 gls air menjadi 2.25 gelas, minum 3 x 1/4 gelas.
Wasir :
rebus 3-4 pohon pegagan dengan 2 gelas air selama 5 menit lalu diminum.
0 comments
Post a Comment