Wednesday, December 16, 2015

manfaat biji pala untuk kesehatan

manfaat biji pala untuk kesehatan

Pala (Myristica fragans Houtt) merupakan tanaman asli Indonesia dengan habitat terbesar di kepulauan Banda, Siau, Sangihe, Ternate, Ambon, Tidore, dan Papua. Pala mendapat julukan King of the Species, karena merupakan produk rempah-rempah tertua dan terpenting dalam sejarah perdagangan internasional. Tanaman pala terkenal karena biji buahnya yang tergolong sebagai rempah-rempah dan obat tradisional. Bagian pala yang biasa dimanfaatkan adalah buah untuk manisan, sirup; biji sebagai bumbu masakan.

Di Indonesia Pala mempunyai berbagai macam nama lokal seperti falo (Nias), palo (Minangkabau), pahalo (Lampung), pala (Sunda), pala bibinek (Madura), palang (Sangir), kuhipun (Buru), parang (Minahasa), gosora (Halmahera, Tidore dan Ternate), sedangkan nama asing pala adalah nutmeg.

Kandungan Kimia Biji Pala


Pada prinsipnya komponen dalam biji pala terdiri dari minyak atsiri, minyak lemak, protein, selulosa, pentosan, pati, resin dan mineral-mineral. Biji pala mengandung minyak atsiri sekitar 2-16% dengan rata-rata pada 10% dan fixed oil (minyak lemak) sekitar 25-40%, karbohidrat sekitar 30% dan protein sekitar 6%. Setiap 100 g daging buah pala mengandung air sekitar 10 g, protein 7 g, lemak 33 g, minyak yang menguap (minyak atsiri) dengan komponen utama monoterpen hidrokarbon.

Manfaat Biji Pala Untuk Kesehatan


Berdasarkan hasil riset penelitian yang dilakukan National Science and Technology Authority, dalam buku Guidebook on the proper use of medicinal plants. Buah pala mengandung senyawa-senyawa kimia. Senyawa kimia tersebut adalah minyak atsiri, zat samak, zat pati, saponin, miristisin, elemisi, enzim lipase, pektin, lemonena dan asam oleanolat. Hampir semua bagian buah pala mengandung senyawa kimia yang bermanfaat bagi kesehatan, diantaranya dapat membantu mengobati masuk angin, insomnia (gangguan susah tidur), bersifat stomakik (memperlancar pencernaan dan meningkatkan selera makan), karminatif (memperlancar buang angin), antiemetic (mengatasi rasa mual mau muntah), nyeri haid, rematik dll.

Weiss E.A. menyebutkan bahwa senyawa aromatic myristicin, elimicin, dan safrole sebesar 2 - 18% yang terdapat pada biji dan bunga pala bersifat merangsang tidur berkhayal (halusigenik) dengan dosis kurang dari 5 g.

0 comments

Post a Comment